Ridlo Orang tua
Keramat paling ampuh di dunia adalah kedua orang tua kita, mereka lah kunci kebahagiaan. Sebagamana hadist Nabi saw.,
رِضا اللّٰهِ في رِضا الوَالِدَينَ وَ سُخطُ اللّٰهِ في سُخطِ الوَالِدَينِ
"Ridlo Allah swt tergantung ridlo kedua orang tua, dan murka Allah swt tergantung mutka kedua orang tua".
Alkisah
Pada zaman Rasulullah saw hiduplah seorang yang rajin beribah, ia bernama Abdullah bin salam atau dilaqobi dengan nama Alqomah. Suatu ketika Alqomah sakit keras, istrinya mengutus seseorang untuk memberitahukan pada Rasulullah saw, bahwa Alqomah sedang dalam sakaratul maut.
Rasulullah lalu datang bersama Bilal bin Rabah, Ali bin Abi Thalib, Salman Al Farizi, Amr bin Ash. Melihat keadaan Alqomah, beliau segara menalqinnya untuk mengucapkan tauhid, namun Alqomah tidak dapat mengucapkannya.
Rasulullah betanya "Apakah ia masih memiliki orang tua?"
"Benar, ia masih memiliki seorang ibu yang sudah lanjut usia." Jawab para sahabat.
Rasulullah berkata, "Wahai bilal! Temui ibunya, sampaikan salamku padanya dan suruh ia untuk datang ke sini atau aku yang akan menemuinya."
Akhirnya sang ibu mau mendatangi dan Rasulullah bertanya, "Apa yang telah diperbuat anakmu Alqomah?"
Sang ibu menjawab, "ia memang tekun beribadah : sholat, puasa, bersedekah, hingga aku tak mengetahui, namun ia telah menyakiti hatiku karena terlalu menuruti kemauan istrinya hingga mengabaikanku dan menentangku".
Akhirnya Rasulullah mengutus para sahabat untuk mengumpulkan kayu bakar guna untuk membakar Alqomah. Sang ibu bertanya, "Apakah engkau akan membakar anakku tersayang di depan mataku?"
Beliau menjawab, "Lebih baik ia dibakar di dunia, sebab siksa Allah swt di akhirat lebih pedih dan kekal. Jika engkau tidak setuju ia kami bakar, maka maafkanlah kesalahannya dan ridloi ia."
Akhirnya sang ibu memberi maaf dan meridloi Alqomah. Kemudian Rasulullah saw mendekati Alqomah seraya berkata, "Ucapkan kalimat Tauhid, wahai Alqomah!", Lalu Alqomah dengan gampang mengucapkan kalimat Tauhid sebagai akhir ucapan dalam hidupnya. Tak lama kemudian Alqomah meninggal dengan husnul khotimah. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Wahai para sahabat!!, Ridlo Allah swt tergantung dengan ridlo orang tua, begitu juga murkanya".
Pada zaman Rasulullah saw hiduplah seorang yang rajin beribah, ia bernama Abdullah bin salam atau dilaqobi dengan nama Alqomah. Suatu ketika Alqomah sakit keras, istrinya mengutus seseorang untuk memberitahukan pada Rasulullah saw, bahwa Alqomah sedang dalam sakaratul maut.
Rasulullah lalu datang bersama Bilal bin Rabah, Ali bin Abi Thalib, Salman Al Farizi, Amr bin Ash. Melihat keadaan Alqomah, beliau segara menalqinnya untuk mengucapkan tauhid, namun Alqomah tidak dapat mengucapkannya.
Rasulullah betanya "Apakah ia masih memiliki orang tua?"
"Benar, ia masih memiliki seorang ibu yang sudah lanjut usia." Jawab para sahabat.
Rasulullah berkata, "Wahai bilal! Temui ibunya, sampaikan salamku padanya dan suruh ia untuk datang ke sini atau aku yang akan menemuinya."
Akhirnya sang ibu mau mendatangi dan Rasulullah bertanya, "Apa yang telah diperbuat anakmu Alqomah?"
Sang ibu menjawab, "ia memang tekun beribadah : sholat, puasa, bersedekah, hingga aku tak mengetahui, namun ia telah menyakiti hatiku karena terlalu menuruti kemauan istrinya hingga mengabaikanku dan menentangku".
Akhirnya Rasulullah mengutus para sahabat untuk mengumpulkan kayu bakar guna untuk membakar Alqomah. Sang ibu bertanya, "Apakah engkau akan membakar anakku tersayang di depan mataku?"
Beliau menjawab, "Lebih baik ia dibakar di dunia, sebab siksa Allah swt di akhirat lebih pedih dan kekal. Jika engkau tidak setuju ia kami bakar, maka maafkanlah kesalahannya dan ridloi ia."
Akhirnya sang ibu memberi maaf dan meridloi Alqomah. Kemudian Rasulullah saw mendekati Alqomah seraya berkata, "Ucapkan kalimat Tauhid, wahai Alqomah!", Lalu Alqomah dengan gampang mengucapkan kalimat Tauhid sebagai akhir ucapan dalam hidupnya. Tak lama kemudian Alqomah meninggal dengan husnul khotimah. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Wahai para sahabat!!, Ridlo Allah swt tergantung dengan ridlo orang tua, begitu juga murkanya".
0 komentar:
Posting Komentar