Ali Bin Abi Thalib Sang Pintu Ilmu
Ilmu adalah cahaya, dam tempatnya di hati. Dengan itu berarti jelas beda antara ilmu, pengertian dan pendidikan. Lebih gampangnya ilmu adalah hasil dari kolaborasi antara pengertian dan pendidikan.
Keagungan dan keutamaan ilmu sendiri sering dibahas dalam kitab-kitab kuning, dan beberapa hadist, termasuknya sabda Rasulullah Saw,
مَن تَعَلّمَ بَابًا مِنَ العِلْمِ يَنتَفِعُ بِه في أخِرَته ودُنيَاه أعطَاه اللّٰه خَيْرًا لَهُ مِن عُمُرِ الدُّنيا سَبعَة آلاف سنَةً صِيام نَهارَها و قِيَام لَيالِها مَقبُولاً غَيرَ مَردودٍ
"Barang siapa belajar satu bab dari ilmu yang kemudian diambil manfaat untuk akhirat dan dunianya, maka Allah swt akan memberikan padanya kebaikan bagaikan mempunyai umur tuju ribu tahun yang disetiap siangnya digunakan puasa dan malamnya digunakan beribadah dan terterima semua".
Ilmu yang dibahas di sini tak lain adalah ilmu untuk mengenal dan mendekat pada Sang Pencipta alam semesta, mengakui kita semua adalah hambanya, menjalankan dengan benar sebagai hamba yang semestinya.
Ilmu diturunkan lewat Sang Utusan yaitu Rasulullah Saw. Beliau bersabda,
"Aku adalah kotanya ilmu, sedangkan Ali adalah gerbangnya".
Suatu saat ketika kaum khowarij mendengar hadist tersebut, mereka dengki kepada Ali r.a, sehingga sepuluh para pembesar mereka berkumpul dan berkata, "kami akan bertanya pada Ali r.a dengan satu masalah, bila ia bisa menjawab dengan jawaban yang berbeda untuk satu persatu dari kami, maka kami akan mengakui kealiman Ali r.a seperti yang dikatakan Rasulullah saw."
Kemudian orang yang pertama dari mereka mendatangi Ali r.a. dan bertanya, "wahai Ali, lebih utama manakah antara ilmu dan harta?"
Ali r.a. menjawab, "Lebih utama ilmu".
"Mana dalilnya?" Tanya orang tersebut.
Ali r.a menjawab, "Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qorun, Syaddad, Firaun dan lainnya".
Lalu orang itu pergi.
Kemudian datang orang yang kedua, ia bertanya, "Wahai Ali, lebih utama manaka antara ilmu?".
"Lebih utama ilmu", Jawab Ali r.a.
"Mana dalilnya?", Tanya orang kedua itu.
Ali r.a. menjawab, "Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta engkau yang menjaganya".
Lalu orang yang kedua itu pergi.
Kemudian datang orang yang ketiga dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan orang pertama dan kedua, dan dijawab Ali r.a, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta punya musuh banyak, sedangkan orang yang memiliki ilmu punya teman banyak". Dengan jawaban itu lalu orang yang ketiga pergi.
Kemudian datang orang yang keempat dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama". dengan dalil, "Ketika engkau menasarufkan harta maka hartamu berkurang, sedangkan ketika engkau menasarufkan ilmu maka ilmumu bertambah". Dengan jawaban itu lalu orang yang keempat itu pergi.
Kemudian datang orang yang kelima dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan diundang dengan nama bakhil dan nama-nama tercela, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan diundang dengan nama agung dan mulia". Dengan jawaban itu lalu orang yang kelima itu pergi.
Kemudian datang orang yang keenam dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta haris dijaga dari perampok, sedangkan ilmu tak usah dijaga dari perampok". Dengan jawaban itu lalu orang yang keenam itu pergi.
Kemudian datang orang yang ketuju dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan dihisab di hari kiamat, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan disyafa'ati di hari kiamat". Dengan jawaban itu lalu orang uang ketuju itu pergi.
Kemudian datang orang yang kedelapan dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta akan hangus dan tak laku sebab lama tak digunakan dengan perjalanan masa-masa, namun ilmu tidak akan hangus dan selalu laku/berguna". Dengan jawaban itu lalu orang yang kedelapan pergi.
Kemudian datang orang yang kesembilan dengan pertnyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta membuat hati keras, sedangkan ilmu membuat hati bercaya dan lemah lembut". Dengan jawaban itu lalu orang yang kesembilan itu pergi.
Kemudian datang orang yang kesepuluh dengan pertanyaan sama, Ali r.a. menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan terdorong sifat takabbur, sedangkan orang berilmu lebih terdorong sifat kehamba'an".
Kemudian Ali r.a menyambung katanya, "Apabila kalian semua bertanya dalam hal ini, maka aku akan menjawab selama masa hayatku dengan jawaban yang berbeda semua".
Kemudian mereka semua datang pada Ali r.a dengan memasrahkan diri dan mengakui keilmuannya.
Kemudian orang yang pertama dari mereka mendatangi Ali r.a. dan bertanya, "wahai Ali, lebih utama manakah antara ilmu dan harta?"
Ali r.a. menjawab, "Lebih utama ilmu".
"Mana dalilnya?" Tanya orang tersebut.
Ali r.a menjawab, "Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qorun, Syaddad, Firaun dan lainnya".
Lalu orang itu pergi.
Kemudian datang orang yang kedua, ia bertanya, "Wahai Ali, lebih utama manaka antara ilmu?".
"Lebih utama ilmu", Jawab Ali r.a.
"Mana dalilnya?", Tanya orang kedua itu.
Ali r.a. menjawab, "Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta engkau yang menjaganya".
Lalu orang yang kedua itu pergi.
Kemudian datang orang yang ketiga dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan orang pertama dan kedua, dan dijawab Ali r.a, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta punya musuh banyak, sedangkan orang yang memiliki ilmu punya teman banyak". Dengan jawaban itu lalu orang yang ketiga pergi.
Kemudian datang orang yang keempat dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama". dengan dalil, "Ketika engkau menasarufkan harta maka hartamu berkurang, sedangkan ketika engkau menasarufkan ilmu maka ilmumu bertambah". Dengan jawaban itu lalu orang yang keempat itu pergi.
Kemudian datang orang yang kelima dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan diundang dengan nama bakhil dan nama-nama tercela, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan diundang dengan nama agung dan mulia". Dengan jawaban itu lalu orang yang kelima itu pergi.
Kemudian datang orang yang keenam dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta haris dijaga dari perampok, sedangkan ilmu tak usah dijaga dari perampok". Dengan jawaban itu lalu orang yang keenam itu pergi.
Kemudian datang orang yang ketuju dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan dihisab di hari kiamat, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan disyafa'ati di hari kiamat". Dengan jawaban itu lalu orang uang ketuju itu pergi.
Kemudian datang orang yang kedelapan dengan pertanyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta akan hangus dan tak laku sebab lama tak digunakan dengan perjalanan masa-masa, namun ilmu tidak akan hangus dan selalu laku/berguna". Dengan jawaban itu lalu orang yang kedelapan pergi.
Kemudian datang orang yang kesembilan dengan pertnyaan sama, Ali r.a menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Harta membuat hati keras, sedangkan ilmu membuat hati bercaya dan lemah lembut". Dengan jawaban itu lalu orang yang kesembilan itu pergi.
Kemudian datang orang yang kesepuluh dengan pertanyaan sama, Ali r.a. menjawab, "Ilmu lebih utama", dengan dalil, "Orang yang memiliki harta akan terdorong sifat takabbur, sedangkan orang berilmu lebih terdorong sifat kehamba'an".
Kemudian Ali r.a menyambung katanya, "Apabila kalian semua bertanya dalam hal ini, maka aku akan menjawab selama masa hayatku dengan jawaban yang berbeda semua".
Kemudian mereka semua datang pada Ali r.a dengan memasrahkan diri dan mengakui keilmuannya.
0 komentar:
Posting Komentar