Kicau Nasehat

Media Dakwah Santri Kalong Ponpes Al-Ridlo Potroyudan Jepara.


Sesajen


   Di dalam masyarakat jawa istilah sesajen bukanlah hal yanga asing, orang jawa dahulu berkeyakinan bahwa sesajen yang mereka buat diperuntukkab bagi sing mbahurekso atau dayang desa sebagai penguasa wilayah tertentu yang berupa roh atau makhluq halus lainnya, baik di darat maupun di laut, yang pada hakekatnya istilah tersebut hanya patut diperuntukkan kepada Allah swt.

   Kalau dilihat dari hukum agama, ritual sesajen seperti tersebut tentu menyekutukan Allah.  Suatu tradisi yang dilengkapi dengan sesajen dan keyakinan adanya makhluq lain yang menyamai Allah swt dalam menentukan nasib ata kaum, maka dapat mengakibatkan kufur.  Syaikh ihsan jampes menjelaska :

ومِنَ الأوَّلِ أيْضاً ما عَمَّ بِه الإبْتِلاءُ مِنْ تَزيِيْنِ الشَّيطَانِ لِلْعَامَّةِ تَخلِيْطَ حَائِطٍ أي بِأن يَخلِفُوهُ بِالخُلُوقِ وَهُو نَوعٌ مِنَ الطِّيبِ أو تَخلِيقَ عَمُودٍ وَ تَعظِيمَ نَحوِ عَينٍ أو حجَرٍ أو شَجَرَةٍ لِرَجَاء شِفَاءٍ أو قَضَاءِ حَاجَةٍ و قَبائِحُهُم في هذا ظَاهِرَةٌ غَنِيَّةٌ عَنِ الإيْضَاحِ وَ البَيَانِ
   Artinya : termasuk bid'ah yang pertama ialah tipuan syetan terhadap orang awam, seperti menyikari pagar, tiang rumah dengan wangi-wangian atau mengagungkan mata air, pohon atau batu dengan dengan mengharap kesembuhan dan terlaksananya suatu hajat tertentu. Keburukan-keburukan tersebut sngat jelas dan sudah tidak perlu diperjelas lagi. (Sirajut Thalibin, juz 1 , 110)

   Namun untuk menanggapi hal seperti itu tak perlu menentang keras terhadap masyarakat, para ulama sepyh dahulu dengan bijak mengambil keputusan, yaitu tidak haram asal bisa menata niat, dalam artian tidak ada unsur mengagungkan makhluq lain atau menyukutukan Allah swt.  Keputusan tersebut pun dengan dasar kaedah fiqh,
جَلْبُ المَصَالِح دَرْءُ المَفَاسِد
   Yakni mengambil kemaslatannya dan meninggalkan keburukannya. Yaitu bersedekah.
   Dan kini dalam masyarakat ada yang menyebut dengan sedekah bumi, yang dilakukan seperti ritual sesajen dahulunya yaitu membawa makanan dll, namun makanan sesajen dimakan bersam dan ujungnya mengagungkan Allah swt, guna untuk menginfakkan sebagian harta, mensyukuri atas nikmat yang diberikan Allah swt pada kita, dan juga mempererat tali persaudaraan dalam bermasyarakat.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar