Fadhilah Hari Jum'at
Suatu ketika ada orang a'robi (orang alas) sowan pada Rasulullah Saw, dan berkata : Wahai baginda, aku dengar engkau pernah mengatakan bahwa dari jumat sampai Jumat depannya, dan dari waktu solat sampai waktu solat depannya adalah adalah waktu yang bisa melebur dosa bagi orang yang sedang menjauhi dosa besar.
Rasulullah Saw menjawab : Iya, dan juga mandi di hari Jumat bisa melebur dosa, berjalan menuju solat Jumat juga bisa melebur dosa, dan satu langkah saja akan dihitung seperti beramal selama dua puluh tahun, dan sesampai selesai solat Jumat akan dilestarikan baginya dengan sepeti beramal selama dua ratus tahun".
Alkisah.
Di zaman malik bin dinar (sahabat Nabi dari Irak yang diutus dakwah di Najd) hiduplah dua lelaki kakak beradik yang menyembah api (agama majusi), kakaknya sudah 73 tahun menyembah api, sedangkan adiknya 35 tahun.
Alkisah.
Di zaman malik bin dinar (sahabat Nabi dari Irak yang diutus dakwah di Najd) hiduplah dua lelaki kakak beradik yang menyembah api (agama majusi), kakaknya sudah 73 tahun menyembah api, sedangkan adiknya 35 tahun.
Suatu hari lelaki sang adik berkata pada kakaknya, "Wahai kakak, kemarilah, coba kita letakkan tangan kita di atas api, apakah ia akan memuliakan kita atau membakar seperti ia membakar pada orang yang tak menyembahnya".
"Baiklah", Jawab kakaknya.
Kemudian ia membuat api, dan adiknya meletakkan tangannya di atas api.
"Aaah..!!", Jerit adiknya sambil manyaut tangannya yang derijinya sudah terbakar.
"Kenapa engkau masih menyakitiku padahal aku sudah menyembahmu selama 35 tahun", Sentak si adik pada api. Lalu ia berkata pada kakaknya, "Wahai kakak lebih baik kita menyembah pada Tuhan yang maha Esa saja, yang mana apabila kita berbuat dosa atau lupa perintahnya selama 500 tahun ia bisa memaafkan kita hanya dengan satu istighfar saja padanya".
Si kakak pun menyetujui. Mereka memilih pergi pada orang yang bisa menunjukkan jalan yang benar dan mengajari agama yang benar.
Akhirnya mereka berdua sepakat untuk menemui Malik bin Dinar untuk diajari agama islam. Waktu itu Malik bin Dinar sedang ada di Basrah, ketika lelaki kakak beradik itu menemui Malik bin Dinar, beliau sedang bermau'idloh dalam majlis umum yang dihadiri banyak orang. Tiba-tiba si kakak berkata, "Aku takkan masuk agama islam, aku sudah menghabiskan banyak umurku untuk menyembah api, jika aku pindah agama pasti keluargaku (anak, istri) dan tetanggaku akan mengejekku".
"Jangan engkau lakukan wahai kakak, sesungguhnya ejekan mereka akan hilang sedangkan api takkan hilang" Sahut adiknya. Namun kakaknya tak mau mendengrnya, adiknya berkata, "Engkau memilih keputusanmu adalah orang yang celaka anak dari orang celaka". Akhirnya kakaknya pun pergi dantidak jadi masuk islam.
Sementara itu, lelaki (adik dari dua saudara) itu memilih akan masuk islam, ia mengajak anak dan istrinya untuk mendatangi majlisnya Malik bin Dinar. di tengah keramaian orang yang hadir di majlis, ia menyepi memojokkan diri di belakang bersama keluarganya. Setelah Malik bin Dinar selesai dari mauidlohnya lelaki itu berdiri menceritakan apa yang baru di alami, ia meminta Malik bin Dinar untuk menuntun dirinya juga keluarganya masuk islam. Kemudian Malik bin Dinar pun menuntunnya. Akhirnya ia beserta anak dan istrinya masuk Islam, dan semua hadirin di majlis itu pun menangis karena terharu.
Sesudah lelaki dan keluarganya itu masuk islam, mereka pamit untuk pergi. Namun Malik bin Dinar mencegah dan berkat, "Duduklah dahulu, teman-temanku sedang mengumpulkan bekal untuk kalian".
Lelaki itu menjawab, "Tidak usah, aku tak mengharapkan menjual agama dengan dunia". Kemudian ia bersama keluarganya pergi, dan masuk di suatu perkampungan yang mana ia menemukan rumah untuk menginap dirinya dan keluarganya.
Keesokan harinya, anak dan istrinya mulai terasa lapar, si istri berkata kepadanya, "Coba pergilah ke pasar, carilah pekerjaan, dan upahnya nanti belikan makanan". ia pun pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan, namun tak satu pun orang mempekerjaannya, sampai-sampai ia berkata dalam hatinya "apakah aku harus bekerja kepada Allah?". lalu ia pun pergi ke masjid dan ia menjalankan solat sunnah hingga malam tiba. Kemudian ia kembali pulang dengan wajah berwarna kuning pucat dan tangan kosong, si istri bertanya, "Apakah engkau membawa sesuatu untuk dimakan?",
"Seharian aku bekerja untuk Sang Raja (dalam hatinya yang dimaksut Allah swt), namun aku belum diberi upah, mungkin besok". Jawabnya. Akhirnya mereka sekeluarga pun bermalam dengan rasa kelaparan.
Keesokan harinya lagi, lelaki kepala keluarga itu pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan lagi, namun ia tak temukan pekerjaan dan ia pergi ke masjid untuk menjalankan solat sunnah hingga malam tiba seperti kemarinnya. ia pun pulang dengan keadaan tangan kosong dan kulit kuning karena kurang darah. Sesampainya di rumah si istri bertanya, "Apakah engkau membawa sesuatu untuk dimakan?",
"Seharian aku berkerja pada Sang Raja (Allah swt) lagi, namun belum diberi upah, mungkin besok, dan aku sangat berharap", Jawab ia. Akhirnya mereka pun bermalam lagi dengan menahan perut yang sangat lapar.
Keesokan harinya lagi, tepat hari Jum'at, lelaki itu pergi ke pasar mencari pekerjaan, namun tak dapat juga pekerjaan. ia pun pergi ke masjid lagi, menjalankan solat sunnah dua roakaat lalu mengangkat tangannya ke langit dan berdo'a, "Wahai Tuhanku, Junjunganku dan kasihku, sungguh engkau telah memuliakanku dengan masuk islam, engkau pun menyandangiku dengan mahkota yaitu agama islam, dan engkau menunjukkan aku ke jalan yang benar. Demi kemuliaan agama Islam yang engkau rizqikan padaku, dan demi hari Jum'at mubarak yang mulia dan agung di sisimu aku meminta padamu untuk menghilangkan kecemasanku dalam menafkahi keluargaku dan berikan rizqi sekiranya aku tak menduga, sungguh aku sangat malu pada keluargaku dan aku hawatir pada mereka bila mereka berubah prasangka terhadap agama islam karena keadaan ini". Kemudian ia melanjutkan solat sunnah lagi.
Ketika tiba waktu solat jumat, dan lalaki itu masih di masjid, sedangkan anaknya yang di rumah tak tahan merasakan sangatnya lapar. Tiba-tiba ada seseorang mendatangi rumahnya dan mengetuk pintu. ketika si istri membuka pintu ternyata seorang pemuda dengan wajah yang tampan bersinar dengan membawa bejana yang terbuat dari emas dan disepuh dengan emas juga. Pemuda itu berkat, "Ambillah ini dan sampaikan pada suamimu, bahwa ini upah pekerjaannya dalam dua hari kemarin dan suruh untuk giat dan rajin berkerja maka kami pun akan selalu menambahi upahnya, terlebih khusus hari ini yakni hari Jum'at, karena sesungguhnya berkerja di hari jumat meski sedikit, akan dihitung banyak menurut Sang Raja".
Si istri pun menerimanya. ketika si istri membuka bejana itu ternyata didalamnya ada uang 1000 dinar (uang emas). kemudian si istri mengambil satu dinar dan pergi ke toko emas yang dijaga pemilik toko sendiri yaitu orang nasrani, ketika orang nasrani itu menimbang dinarnya, orang nasrani itu menambahi dua misqol, ia melihat ukiran dinar itu yang menakjubkan dan ia tahu bahwa dinar itu dari akhirat karena takkan mungkin ditemukan di dunia dinar seperti itu. Orang nasrani itu bertanya, "Dari mana engkau temukan dinar semacam ini?". lalu si istri pun menceritakannya. malah orang nasrani itu berkata, "tuntunlah aku untuk masuk Islam, aku akan memberikanmu seribu dirham dan gunakan untuk berinfak, apabila habis kasih tau aku". Akhirnya orang nasrani itu masuk islam.
Sedangkan si lelaki kepala kelurga masih di masjid sedang solat sunnah dan derdoa. ketika ia mau pulang, dengan keaadaan tangan berwarna kuning karna kurang darah, ia mengumpulakan tanah dan dibungkus dislembar kain, sambil berkata dalam hatinya, "Apabila nanti istriku bertanaya apa itu, aku akan menjawab aku membawa gandum". Ketika ia pulang dan dekat rumah, ia melihat rumahnya ada karpet yang siapkan untuk menyambutnya, dan ia mencium bau makanan yang lezat. dan ia pun meletakkan tanah bungkusannya itu di belakang pintu agar tak ketahuan istrinya. ia bertanya pada istrinya tentang apa yang terjadi dan istrinya pun menceritakan semua juga menyampaikan pesan dari pemuda utusan Sang Raja (Allah swt).
Akhirnya mereka hidup dengan sejahtera dan beribadah pada Allah hingga akhir hayat.
Dengan kisah nyata demikian, Imam Al Faqih berkata, "Angkatlah tangan kalian ke langit dan berdo'a : Ya Allah, demi hari Jumat ampunilah dosa-dosaku dan hilangkan segala kegelisahanku. sesungguhnya lelaki dalam kisah nyata itu berdoa pada Allah swt, dan Allah swt mengabulkan dengan karena haknya hari Jum'at dan memberikan hajat-hajatnya dan rizqinya sekiranya tak terduga-duga. Maka seperti itulah sebaiknya kita berdoa, semoga Allah swt memberikan hajt-hajat kita, sesungguhnya Allah swt maha Kasih sayang juga maha mulia.
Sementara itu, lelaki (adik dari dua saudara) itu memilih akan masuk islam, ia mengajak anak dan istrinya untuk mendatangi majlisnya Malik bin Dinar. di tengah keramaian orang yang hadir di majlis, ia menyepi memojokkan diri di belakang bersama keluarganya. Setelah Malik bin Dinar selesai dari mauidlohnya lelaki itu berdiri menceritakan apa yang baru di alami, ia meminta Malik bin Dinar untuk menuntun dirinya juga keluarganya masuk islam. Kemudian Malik bin Dinar pun menuntunnya. Akhirnya ia beserta anak dan istrinya masuk Islam, dan semua hadirin di majlis itu pun menangis karena terharu.
Sesudah lelaki dan keluarganya itu masuk islam, mereka pamit untuk pergi. Namun Malik bin Dinar mencegah dan berkat, "Duduklah dahulu, teman-temanku sedang mengumpulkan bekal untuk kalian".
Lelaki itu menjawab, "Tidak usah, aku tak mengharapkan menjual agama dengan dunia". Kemudian ia bersama keluarganya pergi, dan masuk di suatu perkampungan yang mana ia menemukan rumah untuk menginap dirinya dan keluarganya.
Keesokan harinya, anak dan istrinya mulai terasa lapar, si istri berkata kepadanya, "Coba pergilah ke pasar, carilah pekerjaan, dan upahnya nanti belikan makanan". ia pun pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan, namun tak satu pun orang mempekerjaannya, sampai-sampai ia berkata dalam hatinya "apakah aku harus bekerja kepada Allah?". lalu ia pun pergi ke masjid dan ia menjalankan solat sunnah hingga malam tiba. Kemudian ia kembali pulang dengan wajah berwarna kuning pucat dan tangan kosong, si istri bertanya, "Apakah engkau membawa sesuatu untuk dimakan?",
"Seharian aku bekerja untuk Sang Raja (dalam hatinya yang dimaksut Allah swt), namun aku belum diberi upah, mungkin besok". Jawabnya. Akhirnya mereka sekeluarga pun bermalam dengan rasa kelaparan.
Keesokan harinya lagi, lelaki kepala keluarga itu pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan lagi, namun ia tak temukan pekerjaan dan ia pergi ke masjid untuk menjalankan solat sunnah hingga malam tiba seperti kemarinnya. ia pun pulang dengan keadaan tangan kosong dan kulit kuning karena kurang darah. Sesampainya di rumah si istri bertanya, "Apakah engkau membawa sesuatu untuk dimakan?",
"Seharian aku berkerja pada Sang Raja (Allah swt) lagi, namun belum diberi upah, mungkin besok, dan aku sangat berharap", Jawab ia. Akhirnya mereka pun bermalam lagi dengan menahan perut yang sangat lapar.
Keesokan harinya lagi, tepat hari Jum'at, lelaki itu pergi ke pasar mencari pekerjaan, namun tak dapat juga pekerjaan. ia pun pergi ke masjid lagi, menjalankan solat sunnah dua roakaat lalu mengangkat tangannya ke langit dan berdo'a, "Wahai Tuhanku, Junjunganku dan kasihku, sungguh engkau telah memuliakanku dengan masuk islam, engkau pun menyandangiku dengan mahkota yaitu agama islam, dan engkau menunjukkan aku ke jalan yang benar. Demi kemuliaan agama Islam yang engkau rizqikan padaku, dan demi hari Jum'at mubarak yang mulia dan agung di sisimu aku meminta padamu untuk menghilangkan kecemasanku dalam menafkahi keluargaku dan berikan rizqi sekiranya aku tak menduga, sungguh aku sangat malu pada keluargaku dan aku hawatir pada mereka bila mereka berubah prasangka terhadap agama islam karena keadaan ini". Kemudian ia melanjutkan solat sunnah lagi.
Ketika tiba waktu solat jumat, dan lalaki itu masih di masjid, sedangkan anaknya yang di rumah tak tahan merasakan sangatnya lapar. Tiba-tiba ada seseorang mendatangi rumahnya dan mengetuk pintu. ketika si istri membuka pintu ternyata seorang pemuda dengan wajah yang tampan bersinar dengan membawa bejana yang terbuat dari emas dan disepuh dengan emas juga. Pemuda itu berkat, "Ambillah ini dan sampaikan pada suamimu, bahwa ini upah pekerjaannya dalam dua hari kemarin dan suruh untuk giat dan rajin berkerja maka kami pun akan selalu menambahi upahnya, terlebih khusus hari ini yakni hari Jum'at, karena sesungguhnya berkerja di hari jumat meski sedikit, akan dihitung banyak menurut Sang Raja".
Si istri pun menerimanya. ketika si istri membuka bejana itu ternyata didalamnya ada uang 1000 dinar (uang emas). kemudian si istri mengambil satu dinar dan pergi ke toko emas yang dijaga pemilik toko sendiri yaitu orang nasrani, ketika orang nasrani itu menimbang dinarnya, orang nasrani itu menambahi dua misqol, ia melihat ukiran dinar itu yang menakjubkan dan ia tahu bahwa dinar itu dari akhirat karena takkan mungkin ditemukan di dunia dinar seperti itu. Orang nasrani itu bertanya, "Dari mana engkau temukan dinar semacam ini?". lalu si istri pun menceritakannya. malah orang nasrani itu berkata, "tuntunlah aku untuk masuk Islam, aku akan memberikanmu seribu dirham dan gunakan untuk berinfak, apabila habis kasih tau aku". Akhirnya orang nasrani itu masuk islam.
Sedangkan si lelaki kepala kelurga masih di masjid sedang solat sunnah dan derdoa. ketika ia mau pulang, dengan keaadaan tangan berwarna kuning karna kurang darah, ia mengumpulakan tanah dan dibungkus dislembar kain, sambil berkata dalam hatinya, "Apabila nanti istriku bertanaya apa itu, aku akan menjawab aku membawa gandum". Ketika ia pulang dan dekat rumah, ia melihat rumahnya ada karpet yang siapkan untuk menyambutnya, dan ia mencium bau makanan yang lezat. dan ia pun meletakkan tanah bungkusannya itu di belakang pintu agar tak ketahuan istrinya. ia bertanya pada istrinya tentang apa yang terjadi dan istrinya pun menceritakan semua juga menyampaikan pesan dari pemuda utusan Sang Raja (Allah swt).
Akhirnya mereka hidup dengan sejahtera dan beribadah pada Allah hingga akhir hayat.
Dengan kisah nyata demikian, Imam Al Faqih berkata, "Angkatlah tangan kalian ke langit dan berdo'a : Ya Allah, demi hari Jumat ampunilah dosa-dosaku dan hilangkan segala kegelisahanku. sesungguhnya lelaki dalam kisah nyata itu berdoa pada Allah swt, dan Allah swt mengabulkan dengan karena haknya hari Jum'at dan memberikan hajat-hajatnya dan rizqinya sekiranya tak terduga-duga. Maka seperti itulah sebaiknya kita berdoa, semoga Allah swt memberikan hajt-hajat kita, sesungguhnya Allah swt maha Kasih sayang juga maha mulia.
0 komentar:
Posting Komentar