Keutamaan Dermawan
Dari 'Aisyah r.a, Rasulullah Saw berkata, "Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah swt, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka, sedangkan orang yang pelit jauh dari Allah swt, jauh dari makhluq, jauh dari surga dan dekat dengan neraka dan orang bodoh".
Orang dermawan lebih dicinta oleh Allah swt. dari pada orang alim tp pelit.
Rasulullah Saw berkata, "Sifat dermawan adalah pohon di surga, yang mana ranting-rantingnya sampai ke dunia, barang siapa mengambil satu ranting itu maka ia tertuntun ke surga. Sedangkan pelit adalah pohon di neraka yang ranting-rantingnya sampai ke dunia, barang siapa menganbil ranting itu maka ia tertuntun ke neraka".
Alkisah
Sebuah cerita orang majusi yang bernama Bahrom Al Majusi. Diceritakan oleh Imam Abdullah bin Mubarak (W : 181 H. / 797 M.)
Ketika Abdullah bin Mubarak menunaikan ibadah haji, di suatu malam ia duduk di dekat Hijir Ismail, kemudian ia tertidur, dalam tidurnya ia bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Wahai Abdullah, nanti ketika engkau kembali pulang ke baghdad mampirlah di desa ini, kampung ini, carilah orang yang bernama Bahrom Al Majusi, sampaikan salamku padanya dan katakan bahwa Allah swt telah ridlo padanya'. Lalu Abdullah bin Mubarak langsung bangun dan mengucap, "Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim, ini adalah mimpi dari syetan". kemudian ia bergegas mengambil air wudlu, solat 2 rokaat lalu towaf. Setelah itu ia ketiduran lagi dan mimpi seperti itu lagi, hingga sampai tiga kali.
Ketika Abdulla bin Mubarak selesai menunaikan ibadah haji dan pulang ke Baghdad, ia mencari Bahrom Al Majusi di desa dan alamat yang ia ketahui sesuai alamat yang diberitahu Rasulullah Saw dalam mimpinya. Kemudian ia bertemu orang yang sangat tua, ia bertanya pada orang itu, "Apakah engkau yang bernama Bahrom Al Majusi?".
"Iya benar", Jawab orang tua itu.
"Apakah engkau memiliki amal kebaikan di hadapan Allah swt?", Tanya Abdullah bin Mubarak.
"Benar, aku baru saja meminjamkan uang pada orang-orang dengan mengambil keuntuntungan (riba)", Jawab Bahrom Al Majusi dengan bangga.
"Itu haram", Tegas Abdullah bin Mubarak, dan ia bertanya lagi, "Adakah amal yang lain?",
"Ada, aku mempunyai empat anak perempuan dan empat anak laki-laki, dan ku nikahkan empat anak perempuanku dengan empat anak laki-lakiku". Jawab Bahrom Al Majusi.
"Itu juga haram, adakah yang lain?", Tanya Abdullah bin Mubarak.
"Ada, ketika pernikahan anak-anakku, aku jadikan walimah dengan cara majusi". Jawab Bahrom Al Majusi.
"Itu haram lagi, adakah yang lain?", Tanya Abdullah bin Mubarak dengan sabar.
"Ada, aku mempunyai anak perempuan yang sangat cantik, dan tidak kutemukan satu lelaki yang pantas untuknya, sehingga aku sendiri yang menikahinya, dan aku gauli di malam pertama walimah, karrena menurut agama majusi itu sebanding seribu pahal", Jawab Bahrom Al Majusi dengan pede.
"Masya Allah,, itu haram, itu sangat keji, adakah lainnya?", Tanya Abdullah bin Mubarak dengan menghempas nafas pelan.
Kemudian Bahram Al Majusi menarik nafas pelan-pelan, dengan mata berkaca-kaca mentap tajam mata Abdullah bin Mubarak, dan berkata, "Wahai Abdullah bin Mubarak, suatu malam ketika aku sedang menggauli putriku, tiba-tiba ada wanita pemeluk agamamu masuk ke rumahku dan menghidupkan lampu rumah, lalu aku menghidupkan lampu kamarku, tiba-tiba ia lari keluar dengan tergesa, lalu aku pun memejamkan lampu dan kembali lg ke kamar. dan wanita itu kembali lagi dan hinga sampai tiga kali seperti itu, dalam hatiku berkata mungkin wanita itu mau mencuri".
Sejenak Bahram Al Majusi mengambil nafas panjang, matanya semakin berkaca dan bibirnya semakin bergetar untuk melanjutkan ceritanya.
"Lalu apa yang terjadi?", Tanya Abdullah bin Malik sambil menenangkan Bahrom Al Majusi.
Kemudian Bahrom melanjutkan ceritanya, "Ketika masuk rumahku ketiga kalinya dan ia lari tergesa karna aku menghidupkan lampu kamarku, akhirnya aku mengikutinya ia yang sedang lari masuk kembali ke rumahnya, di samping rumahnya aku mengintip, ternyata ia mempunya empat anak perempuan kecil-kecil yang sedang menangis kelaparan, mereka berkata pada ibunya: wahai ibu kami sungguh tidak kuat menahan lapar ini, ibunya menjawabi : sungguh aku malu bila aku meminta bantuan pada musuh Allah swt, yaitu orang majusi. Mendengar itu aku pun langsung kembali ke rumahku untuk mengambil manci dan penuhi makanan lalu ku kembali ke rumahnya dan kuberikan pada mereka".
Abdullah bin Mubarak pun terharu dan berkata, "Sungguh itu amal yang sangat baik. Aku mempunyai kabar yang baik untukmu, Bahwa dalam mimpi aku bertemu Rasulullah Saw. Beliau menitipkan salam untukmu dan beliau memberi tahu bahwa Allah swt sudah ridlo padamu".
Abdullah bin Mubarak pun menceritakan ketika ia bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Mendengar ceritanya Bahrom Al Majusi pun langsung mengucakan, "Asyhadu an laa ilaaha illaAllah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah".
Tak lama kemudian Bahrom Al Majusi sekarat dan wafat dengan husnul khotimah di samping Abdullah bin Mubarak, lalu Abdullah bin Mubarak memandikan, menkafani, menyolati dan mengubur jenazahnya.
SubhaanAllaah, Allahu Akbar.
Dengan cerita nyata yang di alami Imam Abdullah bin Mubarak, beliau berpesan pada umum, "Berbuat dermawan lah pada sesama makhluq, itu lebih bagus. Allah swt akan memindah orang yang sebelumnya adalah musuhnya menjadi sebagai kekasihnya".
Sebuah cerita orang majusi yang bernama Bahrom Al Majusi. Diceritakan oleh Imam Abdullah bin Mubarak (W : 181 H. / 797 M.)
Ketika Abdullah bin Mubarak menunaikan ibadah haji, di suatu malam ia duduk di dekat Hijir Ismail, kemudian ia tertidur, dalam tidurnya ia bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Wahai Abdullah, nanti ketika engkau kembali pulang ke baghdad mampirlah di desa ini, kampung ini, carilah orang yang bernama Bahrom Al Majusi, sampaikan salamku padanya dan katakan bahwa Allah swt telah ridlo padanya'. Lalu Abdullah bin Mubarak langsung bangun dan mengucap, "Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim, ini adalah mimpi dari syetan". kemudian ia bergegas mengambil air wudlu, solat 2 rokaat lalu towaf. Setelah itu ia ketiduran lagi dan mimpi seperti itu lagi, hingga sampai tiga kali.
Ketika Abdulla bin Mubarak selesai menunaikan ibadah haji dan pulang ke Baghdad, ia mencari Bahrom Al Majusi di desa dan alamat yang ia ketahui sesuai alamat yang diberitahu Rasulullah Saw dalam mimpinya. Kemudian ia bertemu orang yang sangat tua, ia bertanya pada orang itu, "Apakah engkau yang bernama Bahrom Al Majusi?".
"Iya benar", Jawab orang tua itu.
"Apakah engkau memiliki amal kebaikan di hadapan Allah swt?", Tanya Abdullah bin Mubarak.
"Benar, aku baru saja meminjamkan uang pada orang-orang dengan mengambil keuntuntungan (riba)", Jawab Bahrom Al Majusi dengan bangga.
"Itu haram", Tegas Abdullah bin Mubarak, dan ia bertanya lagi, "Adakah amal yang lain?",
"Ada, aku mempunyai empat anak perempuan dan empat anak laki-laki, dan ku nikahkan empat anak perempuanku dengan empat anak laki-lakiku". Jawab Bahrom Al Majusi.
"Itu juga haram, adakah yang lain?", Tanya Abdullah bin Mubarak.
"Ada, ketika pernikahan anak-anakku, aku jadikan walimah dengan cara majusi". Jawab Bahrom Al Majusi.
"Itu haram lagi, adakah yang lain?", Tanya Abdullah bin Mubarak dengan sabar.
"Ada, aku mempunyai anak perempuan yang sangat cantik, dan tidak kutemukan satu lelaki yang pantas untuknya, sehingga aku sendiri yang menikahinya, dan aku gauli di malam pertama walimah, karrena menurut agama majusi itu sebanding seribu pahal", Jawab Bahrom Al Majusi dengan pede.
"Masya Allah,, itu haram, itu sangat keji, adakah lainnya?", Tanya Abdullah bin Mubarak dengan menghempas nafas pelan.
Kemudian Bahram Al Majusi menarik nafas pelan-pelan, dengan mata berkaca-kaca mentap tajam mata Abdullah bin Mubarak, dan berkata, "Wahai Abdullah bin Mubarak, suatu malam ketika aku sedang menggauli putriku, tiba-tiba ada wanita pemeluk agamamu masuk ke rumahku dan menghidupkan lampu rumah, lalu aku menghidupkan lampu kamarku, tiba-tiba ia lari keluar dengan tergesa, lalu aku pun memejamkan lampu dan kembali lg ke kamar. dan wanita itu kembali lagi dan hinga sampai tiga kali seperti itu, dalam hatiku berkata mungkin wanita itu mau mencuri".
Sejenak Bahram Al Majusi mengambil nafas panjang, matanya semakin berkaca dan bibirnya semakin bergetar untuk melanjutkan ceritanya.
"Lalu apa yang terjadi?", Tanya Abdullah bin Malik sambil menenangkan Bahrom Al Majusi.
Kemudian Bahrom melanjutkan ceritanya, "Ketika masuk rumahku ketiga kalinya dan ia lari tergesa karna aku menghidupkan lampu kamarku, akhirnya aku mengikutinya ia yang sedang lari masuk kembali ke rumahnya, di samping rumahnya aku mengintip, ternyata ia mempunya empat anak perempuan kecil-kecil yang sedang menangis kelaparan, mereka berkata pada ibunya: wahai ibu kami sungguh tidak kuat menahan lapar ini, ibunya menjawabi : sungguh aku malu bila aku meminta bantuan pada musuh Allah swt, yaitu orang majusi. Mendengar itu aku pun langsung kembali ke rumahku untuk mengambil manci dan penuhi makanan lalu ku kembali ke rumahnya dan kuberikan pada mereka".
Abdullah bin Mubarak pun terharu dan berkata, "Sungguh itu amal yang sangat baik. Aku mempunyai kabar yang baik untukmu, Bahwa dalam mimpi aku bertemu Rasulullah Saw. Beliau menitipkan salam untukmu dan beliau memberi tahu bahwa Allah swt sudah ridlo padamu".
Abdullah bin Mubarak pun menceritakan ketika ia bermimpi bertemu Rasulullah Saw. Mendengar ceritanya Bahrom Al Majusi pun langsung mengucakan, "Asyhadu an laa ilaaha illaAllah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah".
Tak lama kemudian Bahrom Al Majusi sekarat dan wafat dengan husnul khotimah di samping Abdullah bin Mubarak, lalu Abdullah bin Mubarak memandikan, menkafani, menyolati dan mengubur jenazahnya.
SubhaanAllaah, Allahu Akbar.
Dengan cerita nyata yang di alami Imam Abdullah bin Mubarak, beliau berpesan pada umum, "Berbuat dermawan lah pada sesama makhluq, itu lebih bagus. Allah swt akan memindah orang yang sebelumnya adalah musuhnya menjadi sebagai kekasihnya".
0 komentar:
Posting Komentar