Jenazah Diampuni Dosanya Karena Saksi Baik Dari 3 Orang
Kesaksian seorang atas baik atau buruknya orang yang telah meninggal dunia akan menjadikan nisbat baik buruknya pada orang yang telah meninggal itu.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik, "Suatu ketika ada jenazah yang mau dikebumikan lewat di depan Rasulullah Saw dan para sahabat, kemudian para sahabat memuji pada jenazah bahwa dia orang baik, lalu Rasulullah Saw berkata, "Wajib baginya". Kemudian lewatlah jenazah yang lain beserta pengiringnya, lalu para sahabat mencela jenazah itu bahwa dia orang buruk, kemudian Rasulullah Saw berkata, "Wajib baginya". Kemudian Umar bin Khattab bertanya, "Apa yang wajib baginya wahai Rasulullah?", Rasulullah Saw menjawab, "Jenazah yang kalian puji baik maka wajib surga baginya, dan jenazah yang kalian cela buruk maka wajib neraka baginya". Kemudian Rasulullah Saw berkata lagi, "kalian semua adalah para saksi Allah swt di muka bumi".
Dalam hadist lain, diriwayatkan oleh Amir bin Rabiah, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Ketika ada seseorang mati dan Allah swt tahu bahwa ia orang buruk, akan tetapi para manusia berkata bahwa ia orang baik, maka Allah swt berkata pada para malaikat : hai para malaikat, saksikan, sesungguhnya aku menerima kesaksian para hambaku atas orang ini, dan aku mengampuninya meski aku tahu orang ini".
Alkisah
Suatu kisah nyata dari Syaikh Muhammad bin Abi bakar rohmatullahi alaih, beliau bercerita :
Dahulu ada seorang yang hidupnya penuh dengan trik, cara dan tipuan untuk memenuhi keinginannya. Suatu ketika ia pergi ke pasar untuk menipu seseorang, di daerah pasar ia mendekati seorang lelaki dari Rustaq (sebuah kota di Oman). Ia mengucapkan salam dan menjabat tangan pada lelaki itu seolah mengakrabkan diri, ia berkata pada lelaki itu, "Engkau adalah teman ayahku, dan sudah lama aku ingin bersilaturrahim padamu",
lelaki itu bingung dan berkata, "Aku tidak kenal engkau dan ayah engkau".
"Sungguh engkau adalah tenant ayahku, mungkin engkau sudah lupa ayahku sehingga engkau pun lupa padaku juga", Ucapnya pada lelaki asal Rustaq itu.
Ia berkata lagi, "Aku hanya ingin menjamu engkau Karena Allah".
Ia pun mengajak pemuda asal Rustaq itu makan di warung, sedangkan pengadatan di daerah itu makan dahulu Baru bayar (seperti umunya di Indonesia), setelah makan daging, roti dan makanan lainnya di warung itu, lalu ia pergi ke belakang dengan alasan ingin buang air kecil. Namun lama sekali ia tak kembali, akhirnya pemuda asal Rustaq itu ingin menyusulnya, namun penjaga warung itu menghadang dan berkata, "Engkau tak boleh pergi sebelum engkau membayar semuanya",
Lelaki asal Rustaq itu bingung sambil berkata, "tapi aku hanyalah tamu yang dijamu orang yang bersamaku tadi".
"Aku tak peduli antara yang menjamu dan yang dijamu, engkau makan disini maka wajib engkau membayar", Tegas penjaga warung.
Akhirnya lelaki asal Rustaq itu yang membayar semuanya.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, pemuda yang hidupnya penuh cara dan menipu itu akhirnya jatuh sakit hingga sakaratul maut, ia menyewa dua orang yang dibayar masing-masing 100 dirham, ia berkata pada dua oranga itu, "Ketika aku mati nanti, kalian ucapakan : sebaik-baiknya orang adalah orang ini, ia adalah orang yang sangat soleh dan baik, ketika dalam pengiringan jenazahku, dan ucapkan sampai aku selesai dikubur".
Tak lama hari kemudian pemuda yang hidupnya penuh trik/ cara/ tipu itu akhirnya mati, dan dua orang yang disewa itu pun melaksanakan tugasnya, yaitu memuji jenazahnya sampai dikuburkan.
Selesai pemuda itu dikubur, lalu datang dua malaikat kepadanya, namun sebelum dua malaikat itu bertanya padanya, tiba-tiba ada hatif (suara tanpa rupa) berkata, "Tinggalkan hambaku ini, dia hidup dengan penuh trik/cara dan matipun dengan trik/cara. Aku mengampuninya sebab dua saksi yang berkata ia orang baik, meski aku tahu dua saksi itu adalah sewaannya".
0 komentar:
Posting Komentar